ALAMAT :

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sekretariat : Gedung Balaikota DKI Jakarta, Blok F Lantai 3, Jl.Medan Merdeka Selatan No.8-9, Jakarta Pusat. Telp/Fax (021) 352.1623, HP.0812 8163 3337, 0856 4540 8945, E-mail : antonagusta@gmail.com
, c/p : Anton
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jumat, 27 Maret 2015

Humanitarian Forum Indonesia untuk Masyarakat Lebih Tangguh

Menyikapi Hasil Konferensi Dunia untuk Pengurangan Risiko Bencana ke-3

Konferensi Dunia untuk Pengurangan Risiko Bencana ke-3 (3rd WCDRR) telah berakhir di Jepang. Pertemuan Dunia yang diselenggarakan oleh Badan PBB untuk Strategi Pengurangan Risiko Bencana (UN-ISDR) dan Pemerintah Jepang ini dilaksanakan selama 5 hari sejak 14 – 18 Maret 2015 di Kota Sendai, Prefektur Miyagi, Jepang, yang menghasilkan beberapa outcome dokumen diantaranya Deklarasi Sendai dan Kerangka Aksi Sendai – untuk Pengurangan Risiko Bencana (SF for DRR).

Kerangka kerja ini telah disetujui setelah negosiasi panjang yang ditandai dengan kurangnya kemauan politik negara-negara untuk menghasilkan dokumen yang kuat dan ambisius. Hasil dari kurangnya kesepakatan antar pemerintah dalam proses negosiasi, yang berdampak pada molornya proses penutupan konferensi, membuat pemerintah Jepang mengambil langkah sendiri dalam menyelesaikan proses negosiasi dan debat pada setiap item dokumen.

“Hasil dari dokumen ini dikhawatirkan tidak akan menyentuh pada masyarakat yang betul-betul rentan sementara kekuatan itu ada di masyarakat” kata Surya Rahman Muhammad, Direktur Eksekutif Humanitarian Forum Indonesia (HFI).

Sementara itu kejadian bencana diseluruh dunia juga semakin meningkat, seperti Siklon Pam di Vanuatu, dan kejadian gempa di Banggai, Sulawesi Tengah yang terjadi disaat konferensi ini berlangsung, dan pemerintah juga harus berjuang untuk memperoleh kesepakatan untuk proses penanggulangan yang lebih baik.

Kerangka ini akan berlangsung selama 15 tahun ke depan, yang diharapkan dapat memandu seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim mulai di tingkat lokal, nasional, regional dan internasional. Pendekatan dari kebijakan dan praktek ini diharapkan dapat memenuhi tantangan penanggulangan bencana yang semakin meningkat, yang berdasarkan hasil data dan pernyataan dikeluarkan oleh BNPB, kejadian bencana didominasi oleh faktor iklim (bencana hidrometerologi) dan mencapai lebih dari 90%1.

Humanitarian Forum Indonesia dan beberapa organisasi berbasis agama berkumpul di Sendai dan menyatakan kekecewaan mereka bahwa kerangka ini telah gagal untuk mengakui kontribusi dari iman melalui organisasi berbasis iman dan komunitas berbasis iman dalam konteks pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim.

Namun komitmen ini tetap akan diwujudkan untuk meningkatkan ketahanan masyarakat dalam mengurangi risiko bencana dan perubahan iklim. Komitmen-komitmen tersebut termaktub dalam 2 dokumen ini hanya akan dapat dilakukan jika menempatkan masyarakat sebagai pusat dan meminta pertanggungjawaban pemerintah yang memiliki tanggung jawab untuk pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklimyang kuat.


SEKILAS TENTANG HFI :

Humanitarian Forum Indonesia dan 13 anggotanya yang merupakan lembaga berbasis iman di Indonesia yaitu Muhammadiyah Disaster Management Centre, Dompet Dhuafa, Yakkum Emergency Unit, Yayasan Tanggul Bencana Indonesia, Wahana Visi Indonesia, KARINA, Perkumpulan Peningkatan Keberdayaan Masyarakat, PKPU, Church World Services Indonesia, Habitat for Humanity Indonesia, Unit PRB-PGI, Rebana Indonesia dan Rumah Zakat.

Siap memainkan perannya dalam bekerja sama dengan masyarakat untuk penguatan dan tindakan dalam mengurangi risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim mulai di tingkat lokal hingga nasional, yang merupakan mandat dalam Piagam Kemanusiaan dan Undang-Undang No.24 tahun 2007 mengenai Penanggulangan Bencana.

Surya juga menambahkan : Humanitarian Forum Indonesia dan anggotanya menyatakan bahwa Konferensi Sendai akan mempercepat negosiasi untuk penguatan masyarakat lokal dan kelompok rentan dalam pengurangan risiko bencana dan perubahan iklim, dan melakukan yang inisiatif-inisiatif yang mengangkat kelompok rentan. Jakarta, 20 Maret 2015 Surya Rahman Muhammad Direktur Eksekutif Humanitarian Forum Indonesia (*)

Contact Person: Sekretariat HFI d/a Jl KH Wahid Hasyim No.2 Menteng Jakarta Pusat 10340 cp Dear Sinandang (08174926247 / dear@humanitarianforumindonesia.org)

(update by : ratman)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar