ALAMAT :

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sekretariat : Gedung Balaikota DKI Jakarta, Blok F Lantai 3, Jl.Medan Merdeka Selatan No.8-9, Jakarta Pusat. Telp/Fax (021) 352.1623, HP.0812 8163 3337, 0856 4540 8945, E-mail : antonagusta@gmail.com
, c/p : Anton
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Minggu, 15 Maret 2015

KOMUNIKE MASYARAKAT SIPIL INDONESIA MENGENAI KONFERENSI DUNIA TENTANG PENGURANGAN RISIKO BENCANA KETIGA

SENDAI, MARET 2015

Platform nasional bekerjasama dengan AADMER, menjelang pertemuan World Conference DRR di  Sendai, 14 – 18 Maret 2015, mengumpulkan catatan penting, yang akan disampaikan di pertemuan tersebut. Pertemuan yang khusus membahas tentang peran dan suara CSO Indonesia ini, menghasilkan catatan kritis, di bawah ini  catatan tersebut yang tertuang dalam komunike bersama


1.  Kami, perwakilan organisasi-organisasi masyarakat sipil Indonesia yang bergerak dalam berbagai aksi-aksi kemanusiaan, melalui komunike ini, bermaksud menyampaikan pokok-pokok pikiran dalam rangka menyambut perhelatan akbar; 3rd World Conference on Disaster Risk Reduction yang akan diselenggarakan di kota Sendai, Miyagi Prefecture, Jepang pada 14-18 Maret 2015; yang kami serap dari berbagai pengalaman empiris bekerja bersama membangun ketangguhan masyarakat lokal dan yang berada di garis depan.

2.     Kami menyambut penyelenggaraan 3rd World Conference on Disaster Risk Reduction 2015 sebagai langkah maju dalam mewujudkan visi bersama, membangun “resilient people” sebagai prasyarat mutlak dalam menciptakan “resilient planet”. Konferensi kali ini bertepatan dengan peringatan empat tahun Gempa dan Tsunami Jepang Timur sebagai salah-satu wake-up call bagi masyarakat dunia untuk senantiasa bersiap dan bersiaga menghadapi ancaman yang maha dahsyat, yang tidak hanya menyebabkan kerusakan harta benda, melainkan juga mampu menghilangkan ratusan ribu jiwa, yang sekali-kali akan terjadi pada saat-saat yang tidak pernah terduga.

3.  Kami memandang, the 3rd World Conference on Disaster Risk Reduction 2015diselenggarakan bertepatan dengan berakhirnya era Millennium Development Goals 2000-2015danlahirnya kerangka global pembangunan berkelanjutan pasca 2015, maka konferensi yang diselenggarakan kali ini hendaknya melahirkan kontribusi-kontribusi yang positif terhadap penguatan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan sebagai fondasi tercapainya pengurangan risiko bencana dan pencegahan atas lahirnya risiko-risiko baru sebagai bentuk tanggungjawab kemanusiaan kita terhadap kepentingan dan martabat dari generasi yang akan datang.

4.       Kami mendesak, the 3rd World Conference on Disaster Risk Reduction 2015untuk turut memberikan jawaban konkret terhadap masalah pemanasan global dan berbagai dampaknya, dengan turut mendesak untuk adanya target pengurangan emisi gas rumah kaca yang ambisius serta mendorong adanya upaya terkoordinasi secara global terhadap peningkatan kapasitas masyarakat yang berada di negara-negara miskin, berkembang, dan kepulauan kecil guna meningkatkan dan mengembangkan kemampuan adaptasi dalam menghadapi berbagai implikasi akibat perubahan iklim.

5.   Kami juga mendesak the 3rd World Conference on Disaster Risk Reduction 2015 guna memberikan tekanan terhadap pentingnya melaksanakan kegiatan-kegiatan ekonomi yang lebih sensitif terhadap risiko dengan cara mendorong dihentikannya berbagai praktik-praktik buruk pengelolaan ekonomi berbasis sumberdaya alam yang tidak memperhatikan keseimbangan ekologis dan berpotensi melahirkan risiko-risiko baru di masa yang akan datang.

6.    The 3rd World Conference on Disaster Risk Reduction 2015 secara khusus ditujukan untuk melahirkan kerangka kerja pengurangan risiko bencana pasca 2015 sebagai pengganti piranti baru untuk mengelola capaian-capaian yang telah diraih selama periode Kerangka Aksi Hyogo 2005-2015 sekaligus mengantisipasi perkembangan ancaman-ancaman bencana dan masalah-masalah kemanusiaan pada aras yang sejalan dengan kerangka global mengenai tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan. Dengan belajar dari pengalaman HFA 2005-2015, keberhasilan komitmen global dalam mewujudkan ketangguhan planet akan sangat bergantung terhadap prasyarat-prasyarat di bawah ini :

1) Dilaksanakannya prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, yakni kerangka pembangunan yang menekankan keseimbangan ekonomi, sosial, dan lingkungan serta yang menjamin hak generasi yang akan datang untuk menikmati segala jenis sumberdaya sebagaimana yang kita nikmati saat ini. Penegakkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan adalah prasyarat untuk adanya pengurangan secara signifikan faktor-faktor risiko mendasar, baik dari segi bahaya maupun kerentanan, khususnya terhadap risiko-risiko “invisible” sebagai akibat dari bencana-bencana skala-kecil yang berlangsung secara perlahan (slow onset), dan lebih banyak terjadi in urban setting.

2)    Adanya upaya yang sistematis dan terarah dalam rangka mengasah kemampuan masyarakat lokal dalam mengelola berbagai risiko-risiko bencana yang dihadapi berdasarkan kapasitas dan sumberdaya yang dimiliki. Investasi pada penguatan kapasitas, pelembagaan budaya keselamatan, dan kesiapsiagaan menuju respon yang efektif perlu ditingkatkan. Pemerintah dan berbagai stakeholder penanggulangan bencana tidak hanya ditantang untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana-bencana yang pernah atau kerap terjadi, tetapi juga dituntut untuk mengasah kemampuan masyarakat dalam mengantisipasi munculnya risiko-risiko baru sebagai akibat dari berbagai bentuk kegagalan pembangunan, seperti ancaman akibat kegagalan teknologi.

3)      Disaster Risk Governance yang accountable.
4)      Kemitraan yang sejajar dan saling-menguntungkan dari berbagai stakeholder.

Jakarta, 9 Maret 2015

  1. Arif Nurkholis – MDMC
  2. Agus Budiarto - Karina
  3. Abdul Muhari –  KKP/Tohoku/Platform Nasional
  4. Asep Benny – Dompet Dhuafa
  5. Anton Agusta – Forum PRB DKI
  6. Andri Murdianto – Rumah Zakat
  7. Anastasia Maylinda - YEU
  8. Ari Nugroho –  Oxfam
  9. Charles Ham – Hope World Wide
  10. Adi Pamungkas – Pramuka Peduli
  11. Dwi Minarto – Perkumpulan Skala
  12. Elva – Politik.com
  13. Gunandar – Kerlip
  14. Heri – Perkumpulan Skala
  15. Ita Balanda – UNICEF
  16. Irina Rafliana – LIPI
  17. Lusiana Yayek – TNOL
  18. Miranti Husein
  19. Martina Estrely – Puskris Psi UI
  20. Nurul Fitry Azizah – Kerlip
  21. R.Y Hariandja – Media Indonesia
  22. Sofyan – Bingkai Indonesia
  23. Syamsul Ardiansyah – Dompet Dhuafa
  24. Surya Rahman – Humanitarian Forum Indonesia
  25. Susilo Budhi – Aksara
  26. Yanti – Kerlip
  27. Rini Dharsono – Perkumpulan Skala
  28. Syafiria – Perkumpulan Skala
  29. Galuh Ruspitawati – Perkumpulan Skala
  30. Victor Rembeth – DRP
  31. Trinirmalaningrum – Perkumpulan Skala
  32. Zam-Zam Muzaki – Kerlip
  33. Suryadi – Wahana Visi Indonesia
  34. Rahmawati Husein – MDMC
  35. Raditya Jati – BNPB
  36. Haryono Budi – Artha Graha Peduli
  37. Sugeng Tri Utomo – DRRI
  38. Puspa - APG
  39. Marlon Lukman – YTBI
  40.  
     
    (ratman/prbapidki)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar